Dan kebaikan buat anda selama ada keinginan untuk mematuhi perintah Allah ta’ala,yakin saja bahwa anda tidak akan kehilangan kesempatan selama anda masih hidup, bertaubatl dari dosa bagaikan seorang yang tidak berdosa, dan pintu taubat masih terbuka, maka jangan putus asa, karena berputus asa berasal dari setan dan sifat orang kafir. “Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS. Asy Syuura: 28). Yang dimaksudkan dengan rahmat di sini adalah hujan sebagaimana dikatakan oleh Maqotil. 2. Rizki bagi seluruh makhluk. Allah Ta’ala berfirman, Lelaki itu menjawab : " Aku takut (khauf) dan aku berharap (rajak) ". Maka Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya : "Tidak berhimpun di hati seorang hamba seperti keadaan ini, melainkan Allah azza wajalla akan memberikan apa yang diharapkannya, dan memeliharanya dari apa yang ditakutkan." (Hadis riwayat At-Tirmizi) Ada empat prinsip utama yang ditegaskan di sini. Pertama, memberi kabar gembira dan tidak membuat putus asa. Pada dasarnya, orang yang melakukan dosa dan kesalahan sedang berada dalam kondisi lemah dan lengah. Kalau bukan karena kelemahan dan kelengahannya, tidaklah mungkin syetan mampu menggelincirkannya. TIMESINDONESIA, JAKARTA – SAHABAT Ibnu Mas’ud berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Pendosa yang mengharapkan rahmat Allah SWT lebih dekat kepada Allah SWT daripada Abid (Ahli Ibadah) yang membuat orang berputus asa dari (rahmat) Allah.”. Diceritakan oleh Zaid bin Aslam dari Sahabat Umar, bahwa ada seorang laki-laki yang sangat rajin Putus asa (al-qanut dan al-ya’su) adalah lawan dari berharap (roja). Putus asa dari rahmat Allah dan karunia-Nya hukumnya haram. Allah SWt berfirman: “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan “Pendosa yang mengharapkan Rahmat Allah adalah lebih dekat kepada Allah daripada ‘abid (ahli ibadah) yang membuat orang berputus asa dari rahmat Allah” Ada ahli maksiat tapi selalu meminta rahmat Allah, ada pula ahli ibadah yang mengatakan bahwa orang lain yang tidak beribadah seperti dirinya tidak akan bisa mendapat rahmat Allah. Bagaimana kita akan putus asa kalau kita sendiri tidak memahami rahmat itu sendiri. Oleh karena itulah tema khotbah kali ini akan lebih banyak membicarakan hal tersebut. Sebuah kisah yang berdasarkan pada hadist Rasulullah saw dari cerita Malaikat Jibril “sungguh dahulu pernah ada seorang hamba (‘abid) yang tinggal seorang diri di sebuah Pertama,Optimis dan tidak putus asa dari Rahmat Allah. Ayat ini menggambarkan bahwasanya kasih sayang dan rahmat Allah begitu besar kepada hambanya yang mau bertaubat dan menyadari akan segala kesalahannya. Allah menyeru dengan panggilan yang lembut penuh kasih sayang agar hambanya yang berdosa mau kembali dan bertaubat memohon ampunan kepada Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah, melainkan hanyalah orang-orang yang kafir." 2 Tafsir Lengkap Kemenag Selanjutnya Yakub berkata kepada anak-anaknya bahwa ia tahu bahkan yakin mimpi Yusuf dulu itu benar dan ia akan sujud menghormatinya. NdgzZiy.